Health

Senin, 16 November 2015

Saksikan Aku Seorang Introvet



Who am I? Do you know me before? #Introvert Person?

Share An Old Note from My Black Sweet (Netbook)
Baca Sampai Akhir! :)
(Semoga lebih bisa saling memahami)
Pengantar cerita . . .
Introvert? Yaps! aku mulai kenal “introvert” sejak SMA.
Di dunia yang super duper luas ini, tiap-tiap orang pasti memiliki keunikan sifat atau karakter berbeda-beda yang ada dalam diri mereka bahkan untuk saudara kembar sekalipun. Dari artikel yang pernah saya baca, menurut dokter psikologi dari Swiss, Carl Jung, terdapat 3 jenis kepribadian umum pada manusia, yaitu Introvert (Introversion), Ambievert (Ambiversion) dan Extrovert (Extraversion). Baiklah, kali ini saya bakal bahas “si introvert” itu sendiri (Is it me?). Hm..mungkin dirimu yang lagi baca ini seorang ekstrovert jadi bisa lebih memahami temanmu yang karakteristiknya begini dan begitu atau mungkin dirimu seorang introvert yang belum tahu apa maksud introvert itu sendiri seperti saya yang sudah belasan tahun lamanya berkecimpung di dunia ini, nyatanya baru sadar kalo saya adalah seorang introvert. Sebelumnya saya agak binggo sama diri sendiri, sempat saya mengira bahwa diri saya ini strange girl (aneh). Karena sepertinya di sekeliling saya ngga ada yang seperti saya. Jadi merasa beda gitu. Ehm.. setelah read dan re-read berulangkali artikel barulah saya tahu ternyata ada juga orang-orang di dunia ini yang mirip saya (bukan kembaran loh? piss).
Introvert kaum minoritas?

Ya! karena populasinya hanya 25-40%. Ngga heran, agak susah saya nemuin makhluk sejenis di sekitar saya. Coba aja deh lihat di sekeliling, pasti jarang nemu “si introvert” ini. Palingan hanya sedikit dari milyaran manusia yang kamu kenal.
Oke, begitulah bunyinya.. (kakinya bertanduk ayam jantan namanya) lhoh..jadi nyasar ke lagu anak-anak :D, ayok intip beberapa pengertian introvert menurut para ahli:
Pak Jung mengatakan (dalam Hall dan Lindzey, 1978 : 125) bahwa introvert adalah kepribadian yang lebih dipengaruhi oleh dunia subjektif, orientasinya tertuju ke dalam.
Menurut Eysenck, introvert adalah satu ujung dari dimensi kepribadian introversi dengan karakteristik watak yang tenang, pendiam, suka menyendiri, suka termenung, dan menghindari resiko (Pervin, 1993 : 302).
Peneliti menyimpulkan bahwa introvert adalah suatu tipe kepribadian berdasar sikap jiwa terhadap dunianya, yang merupakan satu ujung dari dimensi kepribadian introversi, yang dipengaruhi oleh dunia subjektif, orientasinya terutama tertuju ke dalam.
Ayok, cerna sendiri deh intinya yaaakk......

Berikut ini nih, gambaran umum seorang introvert:
1)Betah di rumah
2) Menikmati kesendirian
3) Perhatian pada detail
4) Mencintai ketenangan
5) Keramaian bisa membuat stress/cepat capek
6) Setelah acara yang melibatkan banyak orang akan butuh pemulihan diri
7) Sahabat/teman dekat yang dimiliki jumlahnya kecil, tapi sangat kuat hubungannya
8) Suka mengamati
9) Pasif jika bicara dengan orang asing (baru dikenal)
10) Aktif bicara jika terkait topik yang disukai
11) Terlihat tenang
12) Saat berada di luar rumah, selalu ingin cepat pulang
13) Intuisi kuat
14) Tidak suka menjadi sorotan di hadapan banyak orang
15) Imajinasi luas
16) Suka menghabiskan waktu sendirian
17) Lebih suka mendengarkan daripada bicara (sering dijadikan tempat curhat)
18) Tidak mudah membagikan perasaan pada orang lain
19) Menyukai hal-hal yang kreatif dan imajinatif
20) Sedikit bicara
21) Lebih suka berpikir dulu sebelum berbicara atau melakukan sesuatu
22) Senang melakukan sesuatu sendiri
23) Suka belajar sesuatu secara autodidak
24) Sering memberi semangat dan masukan pada orang lain
25) Sangat tertutup
26) Sering memendam sesuatu
27) Melihat sesuatu dari sudut pandang berbeda
28) Terlihat misterius
29) Sensitif dan peka
30) Suka menganalisis
31) Suka mengintrospeksi diri sendiri
32) Tidak suka basa-basi
33) Senang berkomunikasi lewat tulisan

Hm... gambaran umum di atas sudah saya match (jodoh) kan dengan diri pribadi, muehehe. Actually, masih banyak lagi gambaran lainnya tentang introvert. Okey, jadi kalau ciri-ciri di atas cocok berarti dirimu atau temanmu atau siapa saja yang kamu kenal adalah seorang introvert. Atau kalau tidak, ya mungkin kombinasi keduanya, yaitu ambivert.

Sebagian orang atau bahkan teman kita mendesak agar introvert berubah karena menganggap introvert:
1. Anti-sosial
Jika boleh jujur, saya lebih lebih suka mendapatkan teman tanpa sengaja di sebuah tempat lalu jadi akrab tinimbang musti janjian ketemu dulu dengan orang asing (berduaan pula) atas nama mencari teman. No way!. Hm..tapi bukan berarti kami anti sosial.
2. Tidak pernah mau terbuka
Sikap sebagian besar introvert sangat tertutup, bahkan kepada orangtua ataupun sahabat sendiri. Apalagi all about heart. Bukannya ngga percaya pada kalian semua atau ngga pernah mau terbuka. Tapi memang nggak terlalu suka mengumbar dan buka-bukaan perasaan cinta atau apalah-apalah biarkanlah saya dan Tuhan yang tahu. Ngga penting dan ngga perlu dibicarakan. Kalau ada masalah nggak memberitahukan ke siapapun yaaa let it flow.
3. Tidak mau bicara
Di save saja, rasanya feel enough. Nggak, kami nggak akan stress hanya karena menyimpan segala sesuatunya di dalam hati. Jadi, bukannya tidak mau bicara.
4. Diamnya kami dianggap nggak tau apa-apa.
Kami biasanya mengeluarkan semua yang kami rasakan dengan menulis. Mencoba aktif menuangkan isi hati kami dengan menulis. Introvert lebih suka berkomunikasi lewat tulisan.
Yap, saya sangat setuju dengan Indari Mastuti dalam bukunya “Ternyata Menulis Itu Gampang”. Mengutip di halaman 112, beliau mengatakan: “Jika Anda seorang introvert atau tidak memiliki teman untuk diajak bicara, maka menulis merupakan pengganti kebutuhan berbicara. Seperti juga olahraga yang dapat meredakan stres, maka menulis mempunyai fungsi yang sama. Selain itu, Anda pun bisa terhindar dari bahaya karena terlalu banyak bicara. Ya, Anda bisa menuliskan apa saja yang Anda lihat, dan hal yang tidak menyenangkan tanpa perlu mengeluarkan suara. Dan rasanya lebih puas, selain bisa mengeluarkan unek-unek, Anda pun terbebas...dari masalah.”

Tiap orang punya reasons yang berbeda-beda. Ketika saya dihadapkan pada banyak orang dan mereka itu.. (maaf saja) bicara tanpa re-think dulu dan asal ceplos, cuma biar dianggap 'wah', atau bicara untuk saling debat dan menunjukkan keunggulan masing-masing?. Usually saya urung bicara. Because actually saya kurang suka make a debt (berdebat) atau terlihat 'wah' pada suatu diskusi. Saya lebih suka mengamati dan menganalisis pendapat dan masalah yang disajikan daripada mendebatnya. Basicly, saya suka menilai masalah ataupun pendapat seseorang. Tidak bicara secara langsung memang, tapi pikiran sudah bicara sendiri di dalam kepala, ehehe. That’s what really happened in myself. That’s in fact.

5. Menganggap kami selalu berada di comfort zone
Honestly, saya nggak selalu ada di comfort zone. I’m develop girl comes out from the box. Learn and try new something (belajar dan mencoba hal-hal baru), namun hanya karena tidak mengumbar dan membicarakannya kepada orang lain bukan berarti saya tidak melakukannya kan? Remember the Introvert characteristics in number 23. In conclusion, actually we’re developing people hanya saja tidak dilihat public.
6. Menganggap kami nggak suka bergaul
Saya juga suka bergaul dengan siapa saja, tapi tidak suka basa-basi. Cara bergaul saya salah satunya dengan cara berbincang tentang topik-topik yang menarik. Jika bergaul diidentikkan dengan bicara sedikit hal kepada orang banyak ya nggak, saya nggak suka begitu. Pembicaraan mendalam dengan satu orang lebih menyenangkan ketimbang pembicaraan dangkal atau ringan pada sekelompok orang.
7. Menganggap kami pemalu
Jangan menyamakan introvert dengan pemalu. Seorang pemalu biasanya tidak mau tampil karena malu. Namun seorang introvert tidak mau tampil karena ia tak ingin jadi pusat perhatian atau sorotan. Tapi jika dipaksa tampil, bukannya tidak mungkin kami berbicara dengan lantang, ehehehe. Jadi jangan menganggap introvert seperti itu.
8. Menganggap kami ini sombong.
Jika papasan di jalan seorang introvert nggak samsek menyapamu maka jangan berburuk sangka. Bukannya sombong, sebenarnya kami paling peka dan sadar akan keberadaan teman atau orang lain. Kami hanya tidak terlalu suka basa-basi. Jadi jangan heran jika bertemu kebanyakan yang kami lakukan hanyalah tersenyum, lambaikan tangan, atau bahkan memasang wajah datar. Maklumi saja, itulah cara kami mengatakan 'Helau!' kepadamu :).
In conclusion, buat teman-teman yang memiliki saudara atau teman “introvert” jangan menyuruhnya untuk change and make something new. Kami tak pernah men-judge negatif kepribadian orang dan menyuruhnya berubah.

.
That’s all.
Nicky Febriani
-Refleksi Diri-



Tidak ada komentar:

Posting Komentar