Who am I? Do
you know me before? #Introvert Person?
Share An Old
Note from My Black Sweet (Netbook)
Baca Sampai
Akhir! :)
(Semoga
lebih bisa saling memahami)
Pengantar
cerita . . .
Introvert?
Yaps! aku mulai kenal “introvert” sejak SMA.
Di dunia
yang super duper luas ini, tiap-tiap orang pasti memiliki keunikan sifat atau
karakter berbeda-beda yang ada dalam diri mereka bahkan untuk saudara kembar
sekalipun. Dari artikel yang pernah saya baca, menurut dokter psikologi dari
Swiss, Carl Jung, terdapat 3 jenis kepribadian umum pada manusia, yaitu
Introvert (Introversion), Ambievert (Ambiversion) dan Extrovert (Extraversion).
Baiklah, kali ini saya bakal bahas “si introvert” itu sendiri (Is it me?).
Hm..mungkin dirimu yang lagi baca ini seorang ekstrovert jadi bisa lebih
memahami temanmu yang karakteristiknya begini dan begitu atau mungkin dirimu
seorang introvert yang belum tahu apa maksud introvert itu sendiri seperti saya
yang sudah belasan tahun lamanya berkecimpung di dunia ini, nyatanya baru sadar
kalo saya adalah seorang introvert. Sebelumnya saya agak binggo sama diri
sendiri, sempat saya mengira bahwa diri saya ini strange girl (aneh). Karena
sepertinya di sekeliling saya ngga ada yang seperti saya. Jadi merasa beda
gitu. Ehm.. setelah read dan re-read berulangkali artikel barulah saya tahu
ternyata ada juga orang-orang di dunia ini yang mirip saya (bukan kembaran loh?
piss).
Introvert
kaum minoritas?
Ya! karena
populasinya hanya 25-40%. Ngga heran, agak susah saya nemuin makhluk sejenis di
sekitar saya. Coba aja deh lihat di sekeliling, pasti jarang nemu “si
introvert” ini. Palingan hanya sedikit dari milyaran manusia yang kamu kenal.
Oke,
begitulah bunyinya.. (kakinya bertanduk ayam jantan namanya) lhoh..jadi nyasar
ke lagu anak-anak :D, ayok intip beberapa pengertian introvert menurut para
ahli:
Pak Jung
mengatakan (dalam Hall dan Lindzey, 1978 : 125) bahwa introvert adalah
kepribadian yang lebih dipengaruhi oleh dunia subjektif, orientasinya tertuju
ke dalam.
Menurut
Eysenck, introvert adalah satu ujung dari dimensi kepribadian introversi dengan
karakteristik watak yang tenang, pendiam, suka menyendiri, suka termenung, dan
menghindari resiko (Pervin, 1993 : 302).
Peneliti
menyimpulkan bahwa introvert adalah suatu tipe kepribadian berdasar sikap jiwa
terhadap dunianya, yang merupakan satu ujung dari dimensi kepribadian
introversi, yang dipengaruhi oleh dunia subjektif, orientasinya terutama
tertuju ke dalam.
Ayok, cerna
sendiri deh intinya yaaakk......
Berikut ini
nih, gambaran umum seorang introvert:
1)Betah di
rumah
2) Menikmati
kesendirian
3) Perhatian
pada detail
4) Mencintai
ketenangan
5) Keramaian
bisa membuat stress/cepat capek
6) Setelah
acara yang melibatkan banyak orang akan butuh pemulihan diri
7)
Sahabat/teman dekat yang dimiliki jumlahnya kecil, tapi sangat kuat hubungannya
8) Suka
mengamati
9) Pasif
jika bicara dengan orang asing (baru dikenal)
10) Aktif
bicara jika terkait topik yang disukai
11) Terlihat
tenang
12) Saat
berada di luar rumah, selalu ingin cepat pulang
13) Intuisi
kuat
14) Tidak
suka menjadi sorotan di hadapan banyak orang
15)
Imajinasi luas
16) Suka
menghabiskan waktu sendirian
17) Lebih
suka mendengarkan daripada bicara (sering dijadikan tempat curhat)
18) Tidak
mudah membagikan perasaan pada orang lain
20) Sedikit
bicara
21) Lebih
suka berpikir dulu sebelum berbicara atau melakukan sesuatu
22) Senang
melakukan sesuatu sendiri
23) Suka
belajar sesuatu secara autodidak
24) Sering
memberi semangat dan masukan pada orang lain
25) Sangat
tertutup
26) Sering
memendam sesuatu
27) Melihat
sesuatu dari sudut pandang berbeda
28) Terlihat
misterius
29) Sensitif
dan peka
30) Suka
menganalisis
31) Suka
mengintrospeksi diri sendiri
32) Tidak
suka basa-basi
33) Senang
berkomunikasi lewat tulisan
Hm...
gambaran umum di atas sudah saya match (jodoh) kan dengan diri pribadi,
muehehe. Actually, masih banyak lagi gambaran lainnya tentang introvert. Okey,
jadi kalau ciri-ciri di atas cocok berarti dirimu atau temanmu atau siapa saja
yang kamu kenal adalah seorang introvert. Atau kalau tidak, ya mungkin
kombinasi keduanya, yaitu ambivert.
Sebagian
orang atau bahkan teman kita mendesak agar introvert berubah karena menganggap
introvert:
1.
Anti-sosial
Jika boleh
jujur, saya lebih lebih suka mendapatkan teman tanpa sengaja di sebuah tempat
lalu jadi akrab tinimbang musti janjian ketemu dulu dengan orang asing
(berduaan pula) atas nama mencari teman. No way!. Hm..tapi bukan berarti kami
anti sosial.
2. Tidak
pernah mau terbuka
Sikap
sebagian besar introvert sangat tertutup, bahkan kepada orangtua ataupun
sahabat sendiri. Apalagi all about heart. Bukannya ngga percaya pada kalian
semua atau ngga pernah mau terbuka. Tapi memang nggak terlalu suka mengumbar
dan buka-bukaan perasaan cinta atau apalah-apalah biarkanlah saya dan Tuhan
yang tahu. Ngga penting dan ngga perlu dibicarakan. Kalau ada masalah nggak
memberitahukan ke siapapun yaaa let it flow.
3. Tidak mau
bicara
Di save
saja, rasanya feel enough. Nggak, kami nggak akan stress hanya karena menyimpan
segala sesuatunya di dalam hati. Jadi, bukannya tidak mau bicara.
4. Diamnya
kami dianggap nggak tau apa-apa.
Kami
biasanya mengeluarkan semua yang kami rasakan dengan menulis. Mencoba aktif
menuangkan isi hati kami dengan menulis. Introvert lebih suka berkomunikasi
lewat tulisan.
Yap, saya
sangat setuju dengan Indari Mastuti dalam bukunya “Ternyata Menulis Itu Gampang”.
Mengutip di halaman 112, beliau mengatakan: “Jika Anda seorang introvert atau
tidak memiliki teman untuk diajak bicara, maka menulis merupakan pengganti
kebutuhan berbicara. Seperti juga olahraga yang dapat meredakan stres, maka
menulis mempunyai fungsi yang sama. Selain itu, Anda pun bisa terhindar dari
bahaya karena terlalu banyak bicara. Ya, Anda bisa menuliskan apa saja yang
Anda lihat, dan hal yang tidak menyenangkan tanpa perlu mengeluarkan suara. Dan
rasanya lebih puas, selain bisa mengeluarkan unek-unek, Anda pun
terbebas...dari masalah.”
Tiap orang
punya reasons yang berbeda-beda. Ketika saya dihadapkan pada banyak orang dan
mereka itu.. (maaf saja) bicara tanpa re-think dulu dan asal ceplos, cuma biar
dianggap 'wah', atau bicara untuk saling debat dan menunjukkan keunggulan
masing-masing?. Usually saya urung bicara. Because actually saya kurang suka make
a debt (berdebat) atau terlihat 'wah' pada suatu diskusi. Saya lebih suka
mengamati dan menganalisis pendapat dan masalah yang disajikan daripada
mendebatnya. Basicly, saya suka menilai masalah ataupun pendapat seseorang.
Tidak bicara secara langsung memang, tapi pikiran sudah bicara sendiri di dalam
kepala, ehehe. That’s what really happened in myself. That’s in fact.
5.
Menganggap kami selalu berada di comfort zone
Honestly,
saya nggak selalu ada di comfort zone. I’m develop girl comes out from the box.
Learn and try new something (belajar dan mencoba hal-hal baru), namun hanya
karena tidak mengumbar dan membicarakannya kepada orang lain bukan berarti saya
tidak melakukannya kan? Remember the Introvert characteristics in number 23. In
conclusion, actually we’re developing people hanya saja tidak dilihat public.
6.
Menganggap kami nggak suka bergaul
Saya juga
suka bergaul dengan siapa saja, tapi tidak suka basa-basi. Cara bergaul saya
salah satunya dengan cara berbincang tentang topik-topik yang menarik. Jika
bergaul diidentikkan dengan bicara sedikit hal kepada orang banyak ya nggak,
saya nggak suka begitu. Pembicaraan mendalam dengan satu orang lebih
menyenangkan ketimbang pembicaraan dangkal atau ringan pada sekelompok orang.
7.
Menganggap kami pemalu
Jangan
menyamakan introvert dengan pemalu. Seorang pemalu biasanya tidak mau tampil
karena malu. Namun seorang introvert tidak mau tampil karena ia tak ingin jadi
pusat perhatian atau sorotan. Tapi jika dipaksa tampil, bukannya tidak mungkin
kami berbicara dengan lantang, ehehehe. Jadi jangan menganggap introvert
seperti itu.
8.
Menganggap kami ini sombong.
Jika papasan
di jalan seorang introvert nggak samsek menyapamu maka jangan berburuk sangka.
Bukannya sombong, sebenarnya kami paling peka dan sadar akan keberadaan teman
atau orang lain. Kami hanya tidak terlalu suka basa-basi. Jadi jangan heran
jika bertemu kebanyakan yang kami lakukan hanyalah tersenyum, lambaikan tangan,
atau bahkan memasang wajah datar. Maklumi saja, itulah cara kami mengatakan
'Helau!' kepadamu :).
In
conclusion, buat teman-teman yang memiliki saudara atau teman “introvert”
jangan menyuruhnya untuk change and make something new. Kami tak pernah men-judge
negatif kepribadian orang dan menyuruhnya berubah.
.
That’s all.
Nicky Febriani
-Refleksi Diri-

Tidak ada komentar:
Posting Komentar