PENTINGNYA MAHASISWA MENGASAH SOFT SKILL
Apa
yang membuat seseorang sukses?
IP nyaris 4,00? Tampang kece? Calon Mertua Kaya? Keberuntungan? Hasil
penelitian menunjukkan bahwa IP hanya menduduki peringkat 17 dari 20 kualitas
lulusan perguruan tinggi yang diharapkan dunia kerja.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan
oleh Direktur Akademik Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Depdiknas Dr.
Ir. Illah Sailah MS, para lulusan perguruan tinggi cenderung memiliki karakter cepat bosan,
bermental lemah, tidak dapat membina kerja sama, serta tidak memiliki
integritas. Sebagian besar menu yang disajikan di perkuliahan boleh dibilang
berupa keterampilan keras. Padahal, penentu kesuksesan justru terletak pada
keahlian yang tergolong lunak atau soft skills. Keahlian lunak ini di antaranya
motivasi tinggi, kemampuan beradaptasi dengan perubahan, kompetensi
interpersonal, dan orientasi nilai yang menunjukkan kinerja yang efektif.
Ketatnya persaingan didunia kerja menuntut mahasiswa
untuk bisa membekali dirinya agar lebih berkompentesi dengan berbagai
ketrampilan terutama ketrampilan softskill. Mahasiswa harus memiliki
60-70 % kemampuan softskill daripada hardskil, pasalnya
ketrampilan softskill menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan
seseorang dimasa depan. Softskill bisa diperoleh mahasiswa selama mereka
mengenyam bangku pendidikan dengan aktif mengikuti berbagai kegiatan dikampus
seperti aktif dalam berorganisasi. Mahasiswa yang memiliki proposi softskill
lebih besar daripada hardskill akan lebih mudah beradaptasi dilapangan,
pasalnya mereka (mahasiswa) sudah memiliki karakter yang matang.
Soft skill
sebenarnya merupakan pengembangan dari konsep yang selama ini dikenal dengan
istilah kecerdasan emosional (emotional quotient). Soft skill
sendiri diartikan sebagai kemampuan diluar kemampuan teknis dan akademis, yang
lebih mengutamakan kemampuan intrapersonal dan interpersonal. Intra-personal
skill: ketrampilan seseorang dalam mengatur dirinya sendiri untuk
pengembangan kerja secara optimal. Inter-personal skill:
ketrampilan seseorang dalam hubungan dengan orang lain untuk pengembangan kerja
secara optimal (UBB, 2008).
Menurut O’Brien dalam bukunya “Making College Count“,
berbagai soft skills penting dapat dikategorikan ke dalam 7 area yang disebut
Winning Characteristics. Ketujuh area tersebut membentuk akronim COLLEGE:
- Communication Skills
- Organizational Skills
- Leadership
- Logic
- Effort
- Group Skills
- Ethics
Direktur Distributing Networking Bank Mandiri, Zaini
(2008) memberikan saran bagi mahasiswa untuk lebih siap terjun ke dunia
kerja/usaha adalah pergunakan masa kuliah secara optimal dengan membagi waktu
secara proporsional antara bidang akademis dan non akademis sehingga membina
secara optimal kemampuan tertulis pada bidang yang bersangkutan dan soft
skill. Kemampuan berkomunikasi dalam bahasa inggris baik lisan maupun
tulisan adalah wajib.
Kiat-kiat
melatih softskill:
Pertama adalah membuat dan mengembangkan wadah-wadah
organisasi mahasiswa seperti BEM, BPM, HM, UKM dan kelompok-kelompok studi,
serta bagaimana agar mahasiswa sadar bahwa hal itu penting untuk diikuti
kemudian berpartisipasi aktif di dalamnya.
Kedua adalah mahasiswa didorong untuk mengikuti program-program
pembinaan bidang penalaran, contohnya PKM, Mawapres, menulis, kelompok studi
dll.
Ketiga adalah usaha penularan softskills dari semua dosen
saat mengajar, misalnya sikap disiplin (tidak pernah telat ke kampus) :p,
bertanggungjawab, berkarakter, komunikasi yang baik, penuh perhatian, murah
senyum dan punya rasa humor tinggi, ceria dan gembira, termasuk di dalam
memberi penugasan-penugasan dalam perkuliahan.(Pramudi, 2008)
Keempat adalah jalin pertemanan dengan semua kalangan tanpa
memandang umur, jabatan, pangkat, ras, suku, atau bahkan fakultas. Banyak
mahasiswa yang hanya bergaul dengan itu-itu saja temannya (geng), jelas
itu sangat membatasi diri untuk bergaul, berbagi cerita, bertukar pengalaman,
dan sebagainya.
Nah dari paparan tersebut diatas
memberikan kesimpulan kepada kita bahwa pendidikan tidak sekedar membuat
mahasiswa menjadi pandai, melainkan bagaimana mahasiswa diajak untuk
berdaya agar menjadi cerdas dan kompetitif. Intinya, soft skill dilatih
dengan cara sering berinteraksi dan menyeimbangkan aktivitas akademik dan non
akademik.
(nicky)
#dikutip dari berbagai sumber#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar