Health

Kamis, 19 November 2015

PENTINGNYA MAHASISWA MENGASAH SOFT SKILL



PENTINGNYA MAHASISWA MENGASAH SOFT SKILL
Apa yang membuat seseorang sukses? IP nyaris 4,00? Tampang kece? Calon Mertua Kaya? Keberuntungan? Hasil penelitian menunjukkan bahwa IP hanya menduduki peringkat 17 dari 20 kualitas lulusan perguruan tinggi yang diharapkan dunia kerja.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Direktur Akademik Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Depdiknas Dr. Ir. Illah Sailah MS, para lulusan perguruan tinggi cenderung memiliki karakter cepat bosan, bermental lemah, tidak dapat membina kerja sama, serta tidak memiliki integritas. Sebagian besar menu yang disajikan di perkuliahan boleh dibilang berupa keterampilan keras. Padahal, penentu kesuksesan justru terletak pada keahlian yang tergolong lunak atau soft skills. Keahlian lunak ini di antaranya motivasi tinggi, kemampuan beradaptasi dengan perubahan, kompetensi interpersonal, dan orientasi nilai yang menunjukkan kinerja yang efektif.
Ketatnya persaingan didunia kerja menuntut mahasiswa untuk bisa membekali dirinya agar lebih berkompentesi dengan berbagai ketrampilan terutama ketrampilan softskill. Mahasiswa harus memiliki 60-70 % kemampuan softskill daripada hardskil, pasalnya ketrampilan softskill menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan seseorang dimasa depan. Softskill bisa diperoleh mahasiswa selama mereka mengenyam bangku pendidikan dengan aktif mengikuti berbagai kegiatan dikampus seperti aktif dalam berorganisasi. Mahasiswa yang memiliki proposi softskill lebih besar daripada hardskill akan lebih mudah beradaptasi dilapangan, pasalnya mereka (mahasiswa) sudah memiliki karakter yang matang.
Soft skill sebenarnya merupakan pengembangan dari konsep yang selama ini dikenal dengan istilah kecerdasan emosional (emotional quotient). Soft skill sendiri diartikan sebagai kemampuan diluar kemampuan teknis dan akademis, yang lebih mengutamakan kemampuan intrapersonal dan interpersonal. Intra-personal skill: ketrampilan seseorang dalam mengatur dirinya sendiri untuk pengembangan kerja secara optimal. Inter-personal skill: ketrampilan seseorang dalam hubungan dengan orang lain untuk pengembangan kerja secara optimal (UBB, 2008).
Menurut O’Brien dalam bukunya “Making College Count“, berbagai soft skills penting dapat dikategorikan ke dalam 7 area yang disebut Winning Characteristics. Ketujuh area tersebut membentuk akronim COLLEGE:
  1. Communication Skills
  2. Organizational Skills
  3. Leadership
  4. Logic
  5. Effort
  6. Group Skills
  7. Ethics
Direktur Distributing Networking Bank Mandiri, Zaini (2008) memberikan saran bagi mahasiswa untuk lebih siap terjun ke dunia kerja/usaha adalah pergunakan masa kuliah secara optimal dengan membagi waktu secara proporsional antara bidang akademis dan non akademis sehingga membina secara optimal kemampuan tertulis pada bidang yang bersangkutan dan soft skill. Kemampuan berkomunikasi dalam bahasa inggris baik lisan maupun tulisan adalah wajib.

Kiat-kiat melatih softskill:
Pertama adalah membuat dan mengembangkan wadah-wadah organisasi mahasiswa seperti BEM, BPM, HM, UKM dan kelompok-kelompok studi, serta bagaimana agar mahasiswa sadar bahwa hal itu penting untuk diikuti kemudian berpartisipasi aktif di dalamnya.
Kedua adalah mahasiswa didorong untuk mengikuti program-program pembinaan bidang penalaran, contohnya PKM, Mawapres, menulis, kelompok studi dll.
Ketiga adalah usaha penularan softskills dari semua dosen saat mengajar, misalnya sikap disiplin (tidak pernah telat ke kampus) :p, bertanggungjawab, berkarakter, komunikasi yang baik, penuh perhatian, murah senyum dan punya rasa humor tinggi, ceria dan gembira, termasuk di dalam memberi penugasan-penugasan dalam perkuliahan.(Pramudi, 2008)
Keempat adalah jalin pertemanan dengan semua kalangan tanpa memandang umur, jabatan, pangkat, ras, suku, atau bahkan fakultas. Banyak mahasiswa yang hanya bergaul dengan itu-itu saja temannya (geng),  jelas itu sangat membatasi diri untuk bergaul, berbagi cerita, bertukar pengalaman, dan sebagainya.

Nah dari paparan tersebut diatas memberikan kesimpulan kepada kita bahwa pendidikan tidak sekedar membuat mahasiswa menjadi pandai, melainkan bagaimana mahasiswa  diajak untuk berdaya agar menjadi cerdas dan kompetitif. Intinya, soft skill dilatih dengan cara sering berinteraksi dan menyeimbangkan aktivitas akademik dan non akademik.
(nicky)

#dikutip dari berbagai sumber#




Tidak ada komentar:

Posting Komentar