Health

Rabu, 04 Februari 2015

Remaja Ideal Sukses Dunia Akhirat

Alhamdulillah, segala puji syukur bagi Allah Ta’ala, yang senantiasa memberi nikmat sehat dan nikmat waktu luang. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada teladan kita, Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam.

Apa kabar sahabat hari ini? Semoga engkau selalu sehat dan dalam lindungan Allah Ta’ala. Saat ini saya akan berbagi pengetahuan yang saya peroleh dari mengikuti kegiatan “Kajian Formasi” di Musholla Kampus 2 Poltek Harber Tegal
“Remaja sering bangets ingin dirinya jadi sesosok yang ideal & sukses. Hm..tapi bagaimana sich remaja ideal yang sebenarnya? Terus bisakah seorang remaja selain meraih kesuksesan dunia tapi juga bisa meraih kesuksesan akhirat??
Temukan jawabannya di Kajian Umum Formasi bersama pembicara Didi Junaedi M.A (penulis buku “5  Langkah  menuju Sukses Dunia Akhirat)”

Hm..di awal sebelum penyampaian materi, Pak Didi menyampaikan: “Siapa saja yang menempuh jalan menuntut ilmu, maka Allah akan memberikan jalan ke surga.”

Nah, berikut ini adalah sedikit catatan saya dari materi yang disampaikan oleh Bapak Didi Junaedi.

Hem..sebelumya siapa yang tahu arti atau definisi dari “Remaja Ideal” itu sendiri??
Yaa inilah definisi remaja ideal versi Pak Didi :

Rentan godaan nafsu
Emangnya loe sanggup godaan nafsu
Makanya gabung FORMASI
Ada banyak manfaat
Jalan menuju Jannah terbuka lebar
Awas kalau ga ikut FORMASI.
(Hehehe...promosi dikit kagax nape lah)

Islam is our way of life
DEliminate your doubt, Don’t follow the syaitan
Allah will guide you
Let paradise close you

Sukses dunia akhirat adalah visi dan misi seorang mukmin.
Berikut ini adalah tips atau langkah-langkah menuju sukses dunia akhirat yang disampaikan oleh Pak Didi Junaedi :
1.   Perkokoh Fondasi Iman
Keimanan menjadi dasar utama (main basic).
Iman artinya membenarkan dalam hati, terucap lisan, dan dilakukan dengan amal perbuatan.
Ciri orang yang beriman :
Bergetar hatinya jika disebut nama Allah.
Jika dikumandangkan ayat Allah bertambah imannya.
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.”
(QS: Al-Anfaal Ayat: 2)

2.   Kuatkan dengan Ilmu
Iman tanpa ilmu seperti berjalan dengan mata tertutup.
Belajar menjadi kewajiban manusia dari buaian hingga liang lahat (Long life education).
Orang-orang yang selalu mau belajar, pasti sikapnya bijak, berpikirnya dewasa.

Ilmu yang pertama dengan cara :
-IQRO’ (Membaca)
-Menulis
Pepatah mengatakan :  ‘‘Meskipun ilmu mu setinggi langit, kalau tidak menulis akan dilupakan sejarah.” So, Mari Ciptakan Sejarah dengan Menulis.
Jasad boleh berkalang tanah, tapi tulisan akan selalu dikenang.

Jika sudah terbiasa, menulis merupakan hal menarik yang bisa membuat kita keranjingan. Tetapi terkadang kita malu bila tulisan-tulisan kita dibaca oleh orang lain dan tulisan kita takut dikritik oleh orang lain. Padahal menulis merupakan pekerjaan yang mulia jika kita menulis dengan tulus dan tidak memiliki tujuan yang buruk serta sesuatu yang kita tulis bisa berguna dan menjadi inspirasi bagi orang lain.

Tak perlu takut untuk menulis selama tulisan kita memiliki nilai positif bagi kita dan orang lain. Mulai sekarang marilah kita menulis, baik menulis cerpen, puisi, karya ilmiah, novel dan lainnya. Yang pasti, tulislah kejadian penting dalam hidup kita dan pengetahuan yang kita miliki agar kita bisa melihat sejarah hidup kita serta belajar dari sejarah tersebut.
#cuplikan dari note blog#

3.   Amal (Action)
Ilmu tanpa diamalkan seperti pohon tak berbuah. Amal menunjukkan perbedaan kita dengan orang lain.
-THINK BIG
-START LITTLE BY LITTLE
-ACT NOW
Komitmen diri akan menjadikan diri lebih baik
4.   Ikhlas
Amal yang tidak ikhlas (RIYA)  itu akan sia-sia . Orang yang tidak ikhlas akan selalu mengumbar amalannya yang dilakukan.
As Syuura’20
”Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagian pun di akhirat.”
Syaikh Mufid Ra dalam hal ini berkata: “Perbuatan (amal) harus ditujukan semata untuk Tuhan dan penuh keikhlasan, dan apa yang dilakukan untuk Tuhan, maka ganjarannya pada Tuhan bukan pada yang lain. Dan Nabi Saw pada seluruh hidupnya  sendiri demikian adanya. (Tashih al-I’tiqad, hal. 68)
5.   Istiqomah (tetap, langgeng, ajeg, continue)
Yang dimaksud istiqomah adalah menempuh jalan (agama) yang lurus (benar) dengan tidak berpaling ke kiri maupun ke kanan. Istiqomah ini mencakup pelaksanaan semua bentuk  ketaatan (kepada Allah) lahir dan batin, dan meninggalkan semua bentuk larangan-Nya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar