Apa kabar sahabat hari ini? Semoga engkau selalu sehat dan dalam lindungan
Allah Ta’ala. Saat ini saya akan berbagi pengetahuan yang saya peroleh dari mengikuti kegiatan “Kajian Formasi” di Musholla
Kampus 2 Poltek Harber Tegal
“Remaja sering bangets ingin
dirinya jadi sesosok yang ideal & sukses. Hm..tapi bagaimana sich remaja
ideal yang sebenarnya? Terus bisakah seorang remaja selain meraih kesuksesan
dunia tapi juga bisa meraih kesuksesan akhirat??
Temukan jawabannya di
Kajian Umum Formasi bersama pembicara Didi Junaedi M.A (penulis buku “5 Langkah
menuju Sukses Dunia Akhirat)”
Hm..di awal sebelum
penyampaian materi, Pak Didi menyampaikan: “Siapa saja yang menempuh jalan
menuntut ilmu, maka Allah akan memberikan jalan ke surga.”
Nah, berikut ini adalah
sedikit catatan saya dari materi yang disampaikan oleh Bapak Didi Junaedi.
Hem..sebelumya siapa
yang tahu arti atau definisi dari “Remaja Ideal” itu sendiri??
Yaa inilah definisi
remaja ideal versi Pak Didi :
Rentan
godaan nafsu
Emangnya
loe sanggup godaan nafsu
Makanya
gabung FORMASI
Ada
banyak manfaat
Jalan
menuju Jannah terbuka lebar
Awas
kalau ga ikut FORMASI.
(Hehehe...promosi dikit
kagax nape lah)
Islam
is our way of life
DEliminate
your doubt, Don’t follow the syaitan
Allah
will guide you
Let
paradise close you
Sukses
dunia akhirat adalah visi dan misi seorang mukmin.
Berikut ini adalah tips
atau langkah-langkah menuju sukses dunia akhirat yang disampaikan oleh Pak Didi
Junaedi :
1. Perkokoh
Fondasi Iman
Keimanan menjadi dasar utama (main
basic).
Iman artinya membenarkan dalam hati,
terucap lisan, dan dilakukan dengan amal perbuatan.
Ciri orang yang beriman :
Bergetar hatinya jika disebut nama
Allah.
Jika dikumandangkan ayat Allah bertambah imannya.
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman
ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila
dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada
Tuhanlah mereka bertawakkal.”
(QS: Al-Anfaal Ayat: 2)
(QS: Al-Anfaal Ayat: 2)
2. Kuatkan
dengan Ilmu
Iman tanpa ilmu seperti berjalan dengan
mata tertutup.
Belajar menjadi kewajiban manusia dari
buaian hingga liang lahat (Long life education).
Orang-orang yang selalu mau belajar, pasti
sikapnya bijak, berpikirnya dewasa.
Ilmu yang pertama dengan cara :
-IQRO’ (Membaca)
-Menulis
Pepatah mengatakan : ‘‘Meskipun ilmu mu setinggi langit, kalau
tidak menulis akan dilupakan sejarah.” So, Mari Ciptakan Sejarah dengan Menulis.
Jasad boleh berkalang tanah, tapi
tulisan akan selalu dikenang.
Jika sudah terbiasa,
menulis merupakan hal menarik yang bisa membuat kita keranjingan. Tetapi
terkadang kita malu bila tulisan-tulisan kita dibaca oleh orang lain dan
tulisan kita takut dikritik oleh orang lain. Padahal menulis merupakan
pekerjaan yang mulia jika kita menulis dengan tulus dan tidak memiliki tujuan
yang buruk serta sesuatu yang kita tulis bisa berguna dan menjadi inspirasi
bagi orang lain.
Tak perlu takut untuk menulis selama tulisan kita memiliki nilai positif bagi kita dan orang lain. Mulai sekarang marilah kita menulis, baik menulis cerpen, puisi, karya ilmiah, novel dan lainnya. Yang pasti, tulislah kejadian penting dalam hidup kita dan pengetahuan yang kita miliki agar kita bisa melihat sejarah hidup kita serta belajar dari sejarah tersebut.
Tak perlu takut untuk menulis selama tulisan kita memiliki nilai positif bagi kita dan orang lain. Mulai sekarang marilah kita menulis, baik menulis cerpen, puisi, karya ilmiah, novel dan lainnya. Yang pasti, tulislah kejadian penting dalam hidup kita dan pengetahuan yang kita miliki agar kita bisa melihat sejarah hidup kita serta belajar dari sejarah tersebut.
#cuplikan
dari note blog#
3. Amal
(Action)
Ilmu tanpa diamalkan seperti pohon tak
berbuah. Amal menunjukkan perbedaan kita dengan orang lain.
-THINK BIG
-START LITTLE BY LITTLE
-ACT NOW
Komitmen diri akan menjadikan diri lebih
baik
4. Ikhlas
Amal yang tidak ikhlas (RIYA) itu akan sia-sia . Orang yang tidak ikhlas
akan selalu mengumbar amalannya yang dilakukan.
As Syuura’20
”Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat
akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki
keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan
tidak ada baginya suatu bahagian pun di akhirat.”
Syaikh Mufid Ra dalam hal
ini berkata: “Perbuatan (amal) harus ditujukan semata untuk Tuhan dan penuh
keikhlasan, dan apa yang dilakukan untuk Tuhan, maka ganjarannya pada Tuhan
bukan pada yang lain. Dan Nabi Saw pada seluruh hidupnya sendiri demikian
adanya. (Tashih al-I’tiqad, hal. 68)
5. Istiqomah
(tetap, langgeng, ajeg, continue)
Yang dimaksud istiqomah adalah menempuh jalan
(agama) yang lurus (benar) dengan tidak berpaling ke kiri maupun ke kanan.
Istiqomah ini mencakup pelaksanaan semua bentuk ketaatan (kepada Allah)
lahir dan batin, dan meninggalkan semua bentuk larangan-Nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar